enaknya gak patah hati

“Bagaimana sih rasanya jatuh cinta…????”, Tanya si fulan.
Mudah membayangkannnya namun sulit sekali menjelaskannya. Cinta memang sebuah misteri. Tak ada yang tahu kapan dan dimana akan muncul. Cinta sulit ditebak, namun sangat terlihat dari sikap dan tindakan para “penderita”nya. Cinta bagai sebuah penyakit yang sulit disembuhkan. Cinta yang “akut” akan mengesampingkan apapun yang ada. Apakah anda orang yang pernah merasakan jatuh cinta….???
Jikalau anda belum sama sekali merasakannya, bagaimana anda dapat membayangkannya…..???. memang sangat sulit, namun bukan berarti tak bisa.
Pernahkah anda mencintai seseorang….???. pasti sulit bagi anda buat ngungkapinnya. Namun jelas cinta itu sedang “menjangkiti” anda. Sudah jelas gitu anda pun masih mengingkarinya. Dasar………!!!!
“Cinta memang menyenangkan ya…..????”, tanya fulan lagi.
Itu buat mereka yang punya jalan “lurus” dalam masalah romance. Setelah PDKT lanjut ke acara “tembak menembak” and pacaran……
duuuh….. klo uda mojok….
Dunia serasa milik berdua….
Indahnya……
Namun jangan salah……?????
“Emang kenapa….????”, sahut fulan.
Belum pernah ya ngrasain patah hati….?????
“Saaaaaakiiiiiiii………t……!!!!!”
Aduh, jangan sampe dech….!!!!
Pernah denger berita :


“seorang ABG, sebut saja melati (21 th) nekad memanjat tower salah satu produk cellular. Ia nekad lantaran cintanya di tolak oleh cowok idamannya. Udah ditolak, pun si cowok macarin temen melati. Peristiwa itu sontak menjadi tontonan warga yang melintas dilokasi.”

Ada lagi :

“seorang pemuda nekad gantung diri, sebut saja alex, 20th (bukan nama sebenarnya). Gara-garanya putus cinta sama mawar (bukan nama sebenarnya). Saksi yang sekaligus kakak korban mengatakan, siang itu waktu pulang kuliah korban langsung masuk ke kamar. Ketika ditanya, korban tidak menjawab. Hingga sore dan sampai terjadi kejadian seperi ini. Rekan korban juga menuturkan bahwa korban di putuskan pacarnya lantaran si mawar uda punya PIL, siang itu ia marah besar dan sempat terlihat menampar Mawar.”

Udah dengar sendiri khan…..?????

“Waaaah….. ironis sekali….??!!, trus cara ngatasinnya gimana…..????”, Tanya si fulan.

“”BANYAK NANYA LOE LAN….!!!!!””

Dengerin neeh……
Gw nasehatin loe yaa….
Dalam ISLAM itu ga ada yang namanya pacaran.
Emng buat apa sih pacaran????
Manfaat dan madharatnya banyakan madharatnya.
Loe liat aja skarang, banyakan mana orang pacaran yang lanjut nikah ama yang putus….????
Bandingin coy…!!!
Trus ngapain aja no berdua pacaran….???
Pikirin coy….!!!uda banyak dosa, ga jadi nikah lagi……!!!!!
So….
Kuncinya….
Klo ga pengen patah hati yaaaa………
Say no to pacaran…..!!!!
Paham……????!!!!
“paham”, jawab si fulan.
Alhamdulillah,,,,,,,,


By : momo

kalah lagi......

wah kacau....!!!
dua kali maen, dua kali kalah.....
jumat (25/7) pagi jam 10.00 WIB gw maen badminton ganda putra bareng mas tri, rekan kerja.
juga hari ini (28/7) jam 05.30 sore bareng adi, penampilan ku sangat amat buruk sekali.
tapi ini tak lepas dari beberapa faktor penting dalam permainanku, diantaranya :
1. ga ada persiapan yang cukup
2. mental bermain lemah
3. stamina ga full
4. kurang bersemangat
5. jadwal mendadak
6. musuhnya tangguh
7. cape habis pulkam
8. pagi telat sarapan
9. sudah waktunya kalah
10. takdir

dasar ngeles....!!!!!

sarjana muda (2)

Boyo….Boyo…..!!!! Trakhir….Trakhir….!!! Boyo…Boyo….!!!”.
Suara itu membangunkan tidurku.
“Oh, udah sampai rupanya…..”.
Sang fajar belum juga nampak, namun bau asap terasa menyesakkan dada. Beda jauh dari kampungku yang sejuk dan bersih. Bau air kencing menggelitik perut, seakan mau memuntahkan isinya yang kosong. Kota yang konon identik dengan kota pahlawan ternyata tidak sepenuhnya dihargai oleh generasi berikutnya. banyak sampah disana sini, kotor, bau, dan masih banyak kekurangan. Padahal orang lalu lalang lewat tak sedikitpun peduli.
“yaah, namanya juga kota besar. Mana sempat mikirin sampah, mikirin bau. Makan untuk esok aja masih bingung bisa atau nggak…”, pikirku.
“nyuwun sewu pak, masjid dimana ya…???”, tanyaku pada pria berseragam biru.
Ia pun berpikir sejenak, melihat sosokku aneh. Mungkin dia tahu aku baru pertama kali ke Surabaya.
“sampean teruus, kanan jalan ono masjid mas…”, ucapnya lantang.
“ooo njih, matur suwun pak…”, ucapku sambil memandang nama pada seragam birunya.
Dan aku pun pergi menjalankan sholat subuh…
………..
“Rina…????... Hey rin…!!!”, teriakku pelan.
“wahyu…..????”, ia balas bertanya.
“ia ini aku…. wahyu…”, usahaku meyakinkan.
“waaai…., kamu bener wahyu…??? pa kabar…???, tanyannya seakan tak percaya.
Rina cewek cantik yang kukenal pertama kali di Jakarta. Saat aku mendaftar ulang penerimaan siswa baru di Universitas Indonesia. Tak seperti cewek berparas cantik lainnya yang sombong dan pilih pilih, Rina begitu ramah dan mudah sekali bergaul. Didekatnya teras begitu hangat. Hal yang paling kuingat dari perkenalanku adalah saat aku bingung nyari toilet buat buang air.
“waah… menderita sekali saat itu”, batinku tertawa.
Tiba tiba…..
“cup….., rina mencium pipiku….”.

-to be continue-

kiat jadi sohib yang suportif

One --> Mulai sekarang, Sering ungkit sepintas tentang bagaimana Anda kagum dan belajar sesuatu dari sahabat Anda pada setiap wanita yang Anda kenal. Hindari topik yang menjatuhkan nilai sahabat Anda tersebut (mis. tentang jomblo, baru diputus, keluarga broken home, etc). Ceritakan sebagian saja, jangan seluruh jalan cerita hidupnya. Kuncinya adalah sedikit demi sedikit, namun sering dilakukan.
Two--> Masukkan bumbu-bumbu tentang prestasi dan keunikan sahabat Anda tersebut, tapi pastikan bukan dengan nada agar sang wanita tertarik. Anda bercerita karena Anda memang bangga bersahabat dengannya.
Three--> Tidak usah dengan sengaja atur acara yang aneh-aneh atau aktifitas khusus yang mempertemukan mereka. Gabungkan saja kelompok Anda, sang wanita, dan sahabat pria Anda. Pada pertemuan pertama, sampaikan komplimen, “Eh, Vin, ini dia orang yang slama ini sering elo denger dan cuman bisa bayangin. Kenalin nih my best friend, Lex dePraxis,” lalu biarkan proses dinamika sosial berlanjut dengan sendirinya tanpa ada candaan pancingan apapun.
Four--> Ingat bahwa apapun yang Anda lakukan setelah tahap perkenalan ini akan terasa seperti menjodohkan. Jadi hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah justru menjadikan sahabat Anda tersebut sebagai portal dunia baru. Contoh praktisnya, “Vin, si Lex kan konsultan tuh, jadi dia punya bejibun temen yang canggih and menarik. Cowok apapun yang loe cari , tanya aja sama Lex, dia bisa kenalin elo ke banyak orang keren.” Tentu saja sahabat Anda nantinya tidak akan benar-benar menjodohkan. Itu hanya untuk membuang jauh-jauh impresi bahwa Anda sedang berusaha mencomblangkan mereka berdua. Baik sang wanita dan sahabat Anda juga tidak merasa ada tekanan atau dorongan untuk melakukan sesuatu (jadi mereka terhindar dari rasa enggan atau penyangkalan).
Five--> Selebihnya, cuci tangan Anda dari interaksi mereka berdua. Anda sudah melakukan yang terbaik. Selagi sahabat Anda melakukan apa yang harus dia lakukan, Anda kembali pada langkah 1 – 4 lagi dengan wanita-wanita yang lain, di tempat lain, di kesempatan lain. Ajarkan strategi ini kepada sahabat-sahabat Anda yang lain agar mereka semua berhenti bersikap LAME.

good luck....!!!!

sarjana muda (1)

Bismillahirrahmaanirrahiim…
Allohumma bariklana fiimaarojaktana wakinaa’adzabannaar…
“Alhamdulillah njih Bu, taksih saget maem nasi.
Mboten kados dhek wingi…
Namung toyo pethak…”, ucapku lirih.
Kami memang hidup serba kekurangan dan miskin. Masa depan suram, tanpa rencana. Ibuku cuma lulus kelas 1 sekolah rakyat. Belum fasih membaca dan menghitung. Bahkan membedakan huruf F, P, dan V pun masih payah. Tak bisa bahasa Indonesia, hanya fasih bahasa jawa. Namun tekadnya untuk merubah hidup sangat kuat. Ia sangat yakin dengan firman Allah S.W.T “dan Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali ia sendiri mau merubahnya…”. Dan satu – satunya orang yang beliau harapkan adalah aku.
“iyo nak, nanging elingo..
Paribasan mung banyu putih yo Nak..,
Gusti Alloh tasih paring sehat…,
Ibu sih di paringi kuat nindakke ngibadah..”
Ibu sudah 72 tahun, namun keinginan beliau untuk beribadah masih sangat kuat. Tak pernah ku lihat beliau meninggalkan sholat malam, apalagi sholat wajib.
“Bu, dinten niki kulo badhe pados kerjo malih..
Wingi kulo angsal panggilan dateng PT. Sura Praja Surabaya.
Kulo nyuwun tambahing pangestu njih Bu…???”, ucapku memohon.
Ibuku juga orang yang kuat fisiknya. Dua tahun yang lalu beliau baru berhenti jualan di Pasar.
Tepat saat aku semester 6 di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Saat itu aku bilang ke ibu untuk berhenti jualan.
“bu…
Ibu pun sadean malih njih…
Dateng Jakarta kulo pun saged nyambi..
Ngelesi lare SMA…
Alhamdulillah pun angsal yotro piyambak..
Insyaalloh cekap kagem biaya kuliah kulo…” kenangku dalam surat tertanggal 28 mei 1998.
“pangestune ibu ya ngger….
Mugo mugo Gusti Pangeran kerso paring slamet, paring lancar lan sukses anggene ujian…
Ibu mung iso mbantu dongo ngger…..”, ucarnya berbisik.
“amin…”, jawabku khusuk.
Beberapa tetes air mata mengantar kepergianku. Menguatkan niat, mewujudkan sebuah harapan.
Janji ini terucap, walaupun tak terdengar. Haruskah ku teriakkan dengan keras, meski tetap tersimpan terkunci dalam hati. Takut akan kegagalan yang sudah terjadi sebelumnya.
“aku pasti berhasil…!!!”, batinku bersemangat.
“air mata yang menetes, pasti kan ku tebus dengan keberhasilanku….”.

Tak banyak uang saku yang kubawa, berbekal doa dari ibu itu sudah lebih dari cukup. Hanya Allah yang maha Kaya, Allah-lah Maha Kuasa.
Kampungku sunyi, kampungku sepi…
Sang surya mulai menguning, pertanda senja tiba. Perjalanan malam kupilih karena jalan mungkin akan sepi, dan perjalananpun bisa lebih cepat. Toh besok aku perlu istirahat dulu sebelum memulai ujian. Awan sekarang mendung, tangisan awan mungkin akan menyambut malam gelap. Malam yang penuh misteri. Malam dimana kampungku banyak terjadi peristiwa. Malam dimana para kupu kupu berkeliaran mencari teman. Teman dalam kesunyian kampung halaman.
Bus yang kutunggupun tiba, tak penuh orang namun tetap panas. Tak ber-AC seperti kebanyakan bus kota Jakarta. Awan pun menangis tepat ku melangkahkan kaki. “Ini sebuah restu atau….???”, batinku berpikir.
Kampungku sunyi, kampungku sepi…
Hujan terasa deras walau aku ada di dalam bus, tetesannya terasa seperti berjatuhan di kepalaku. Cukup keras terdengar mengalahkan raungan mesin bus kota yang sudah tua renta ini. Bangku 2 tempat duduk yang kosong itu cepat ku isi. biar tak berdesakan seperti di bangku isi 3. Bersandar didinding bus yang sedikit berkarat, menikmati hujan lebat kampung halaman. Dan ku pun tertidur pulas….
…………